Palembang//Mediainfopol.Com/Wali Kota Lubuklinggau, H Rachmat Hidayat, menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahun Buku 2024 serta Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Tahun 2025 yang digelar oleh Bank Sumsel Babel, Kamis (19/6), di Kantor Pusat Bank Sumsel Babel, Jakabaring, Palembang.

RUPS yang berlangsung secara hybrid tersebut mengusung tema strategis “Peningkatan Perekonomian Daerah melalui Transformasi Digital”. Tema ini menjadi cerminan komitmen Bank Sumsel Babel dalam memperkuat perannya sebagai motor penggerak ekonomi daerah melalui pemanfaatan teknologi dan digitalisasi layanan perbankan.

Dalam sambutannya, jajaran direksi Bank Sumsel Babel menekankan bahwa transformasi digital bukan hanya kebutuhan internal industri perbankan, tetapi merupakan game changer yang akan menentukan kecepatan dan keberlanjutan pembangunan ekonomi di daerah. Beberapa inisiatif digital yang telah berjalan antara lain pengembangan mobile banking generasi terbaru, sistem layanan kredit mikro berbasis digital, serta integrasi dengan sistem keuangan pemerintah daerah.

Wali Kota Lubuklinggau, H Rachmat Hidayat, menyatakan dukungannya terhadap langkah strategis Bank Sumsel Babel. Ia menilai bahwa kolaborasi antara pemerintah daerah dan sektor perbankan sangat penting dalam mewujudkan pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Dengan semakin terbukanya akses masyarakat ke layanan keuangan digital, pertumbuhan UMKM, sektor pertanian, hingga ekonomi kreatif akan lebih cepat bergerak. Kita di daerah membutuhkan sinergi seperti ini untuk menjawab tantangan zaman,” ujar Rachmat Hidayat.

RUPS tahun ini tidak hanya mengulas laporan keuangan tahunan, tetapi juga mengesahkan sejumlah keputusan penting, termasuk pembagian dividen kepada para pemegang saham. Dari total laba bersih tahun 2024 yang mencapai Rp475,8 miliar, diputuskan pembagian dividen sebesar Rp237,9 miliar, yang akan dibagikan secara proporsional kepada seluruh pemegang saham.

Gubernur Sumatera Selatan, H Herman Deru, yang turut hadir, menyampaikan apresiasinya atas kinerja positif Bank Sumsel Babel. Dalam keterangannya, ia menyebutkan bahwa total aset Bank per akhir 2024 mencapai Rp39,3 triliun, Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp27,9 triliun, serta penyaluran kredit sebesar Rp24,5 triliun.

Kita patut berbangga, karena di tengah ketidakpastian global, Bank Sumsel Babel tetap menunjukkan fundamental yang kokoh dan pertumbuhan yang konsisten. Ini tentu harus terus dijaga dan ditingkatkan,” ungkap Herman Deru.

DPK disebutkan tumbuh lebih dari Rp764,1 miliar dibandingkan tahun sebelumnya, mencerminkan meningkatnya kepercayaan masyarakat. Rasio keuangan bank juga menunjukkan stabilitas: CAR 22,50%, NPL net 0,50%, LDR 87,77%, NIM 6,65%, dan ROE 10,20%. Kinerja ini diperkuat dengan peringkat idA+/Stable dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) untuk periode Oktober 2024 hingga Oktober 2025.

Selain laporan keuangan, RUPSLB juga membahas restrukturisasi jajaran manajemen sebagai upaya penyegaran struktur organisasi untuk menghadapi tantangan transformasi digital. Beberapa nama baru diperkenalkan dalam jajaran direksi, dan langkah ini disebut sebagai bagian dari penguatan tata kelola yang adaptif terhadap dinamika industri keuangan.

Acara ini turut dihadiri oleh para kepala daerah pemegang saham dari berbagai kabupaten/kota di Sumatera Selatan dan Bangka Belitung, serta tokoh-tokoh penting dari OJK, Bank Indonesia, dan perwakilan kementerian.

Dengan peran strategisnya sebagai regional development bank, Bank Sumsel Babel diharapkan terus menjadi katalisator bagi percepatan pembangunan ekonomi di tingkat lokal. Wali Kota Lubuklinggau menegaskan bahwa transformasi digital yang dibarengi dengan penguatan kolaborasi antarsektor adalah kunci bagi kemajuan daerah.

Kami di Lubuklinggau akan terus mendorong integrasi sistem digital Bank Sumsel Babel ke dalam berbagai program daerah, termasuk transaksi PAD, pembayaran retribusi, dan layanan publik lainnya. Ini akan mempercepat efisiensi pemerintahan dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” tegasnya.

RUPS Bank Sumsel Babel 2025 menjadi momen reflektif sekaligus proyeksi masa depan, di mana sektor keuangan lokal bertransformasi menjadi lebih dinamis, transparan, dan berorientasi pada pelayanan publik. Harapannya, sinergi yang kuat antar pemangku kepentingan akan mempercepat lahirnya ekosistem ekonomi digital yang inklusif dan berdaya saing.
(M.Harus ak)