Bengkulu//Mediainfopol.Com/Dalam suasana penuh kehangatan dan komitmen terhadap kerukunan, Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, menyambut audiensi pengurus terpilih Forum Koordinasi Umat Beragama (FKUB) Provinsi Bengkulu Masa Bakti 2025–2030, yang kini dinakhodai oleh Rohimin. Pertemuan ini berlangsung di Ruang Garuda, Balai Raya Semarak, Kamis (5/6), dan menjadi momentum penting untuk meneguhkan semangat kebersamaan lintas agama di Bumi Rafflesia.

Dalam sambutannya, Gubernur menekankan bahwa keberagaman agama bukanlah hambatan, melainkan kekayaan yang harus dijaga dan dirawat bersama. Ia menegaskan bahwa setiap warga negara, tanpa memandang latar belakang keagamaannya, berhak mendapatkan kenyamanan dalam menjalankan ibadah serta posisi yang setara dalam kehidupan sosial dan pemerintahan.

Setiap umat beragama harus merasa nyaman dalam beribadah dan mendapatkan tempat yang sama di masyarakat. Tidak boleh ada diskriminasi dalam hal keyakinan. Semua agama mengajarkan kebaikan, dan tugas kita adalah menjembatani agar kebaikan itu tumbuh di tengah masyarakat,” ujar Gubernur Helmi.

FKUB sebagai mitra strategis pemerintah daerah memiliki peran vital dalam menjaga harmoni sosial, terutama di tengah dinamika masyarakat yang semakin kompleks. Gubernur mengingatkan bahwa isu-isu keagamaan kerap menjadi isu sensitif yang dapat memicu konflik bila tidak ditangani secara bijaksana. Untuk itu, ia mengajak FKUB berperan aktif sebagai penghubung yang mampu meredam potensi gesekan dan menjadi pelopor dialog antarumat beragama.

Agama adalah urusan yang sakral dan sangat sensitif. Maka, dibutuhkan pendekatan yang lembut dan bijak. FKUB harus hadir sebagai penyejuk dan pemersatu di tengah masyarakat,” imbuh Helmi.

Sebagai lembaga yang dibentuk untuk merawat kerukunan antarumat beragama, FKUB tidak hanya berfungsi dalam upaya pencegahan konflik, tetapi juga berperan aktif dalam menampung aspirasi masyarakat, khususnya dari organisasi keagamaan. Aspirasi ini kemudian menjadi masukan penting dalam perumusan kebijakan pemerintah daerah yang inklusif dan berkeadilan.

Pengurus FKUB masa bakti 2025–2030, yang dipimpin oleh Rohimin, diharapkan dapat melanjutkan kerja-kerja strategis lembaga ini dengan lebih progresif dan adaptif terhadap perkembangan zaman. Dalam sambutannya, Rohimin menyampaikan komitmen kuat untuk menjaga sinergi dengan seluruh elemen masyarakat dan pemerintah.

Kami berkomitmen untuk terus menjalin komunikasi lintas iman, merangkul semua pihak, serta menghadirkan FKUB yang inklusif dan responsif terhadap dinamika masyarakat Bengkulu,” kata Rohimin.

Gubernur Helmi Hasan menutup pertemuan tersebut dengan harapan agar Provinsi Bengkulu bisa menjadi teladan nasional dalam hal toleransi dan kehidupan antarumat beragama yang harmonis. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat tokoh agama, tokoh adat, pemuda, dan perempuan untuk bersama-sama menjaga nilai-nilai kemanusiaan dan kebhinekaan.

Tugas kita tidak berhenti pada menjaga kerukunan, tapi juga merawatnya agar tumbuh menjadi budaya. Saya yakin, Bengkulu bisa menjadi panutan dalam hal ini,” pungkasnya.

Pertemuan ini bukan hanya sebagai seremoni pergantian kepengurusan, melainkan sebagai titik awal komitmen bersama untuk membangun Bengkulu yang damai, inklusif, dan berkeadaban.
(M.Harus ak)