Kota Pekalongan – Mediainfopol.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan terus aktif mengenalkan program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) ke sekolah-sekolah. Salah satu sekolah yang menjadi sasaran yaitu Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kota Pekalongan.

Kasi Kesiapsiagaan Bencana pada BPBD Kota Pekalongan, Dimas Arga Yudha menekankan pentingnya pentingnya menciptakan lingkungan sekolah yang aman bagi siswa dan tenaga pendidik. SPAB ini merupakan bentuk implementasi dari Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 33 Tahun 2019 dan Undang-Undang Penanggulangan Bencana Nomor 26 Tahun 2007, bahwa melindungi peserta didik dan tenaga pendidik dari ancaman bencana menjadi kewajiban penyelenggara pendidikan. Menurutnya, ada 3 (hal) yang dipersiapkan, yakni fasilitas sekolah aman bencana, manajemen penanggulangan bencana di sekolah dan edukasi kebencanaan.

“Kami mengenalkan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB), mengajarkan kepada mereka tentang pengetahuan dan dasar-dasar penanggulangan bencana, dilanjutkan dengan simulasi serta evakuasi mandiri ketika terjadi bencana,”ujarnya usai memberikan simulasi kesiapsiagaan bencana di Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB), berlangsung di Aula MAN 1 Kota Pekalongan, Jumat siang (25/4/2025).

Disampaikan Dimas, sesuai amanat Permendikbud tersebut, diwajibkan bagi seluruh sekolah untuk mempersiapkan diri dalam mewujudkan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) khususnya di sekolah-sekolah yang beresiko tinggi terhadap kejadian bencana. Kesiapan ini bisa dimulai dengan dibentuknya Satuan Tugas (Satgas) SPAB di masing-masing sekolah. Sebab, di Kota Pekalongan sendiri sebagian besar sekolah beresiko terhadap bencana khususnya banjir dan cuaca ekstrem.

“Satgas SPAB nanti akan menjadi tim penanggulangan bencana di tingkat sekolah untuk memberikan edukasi kepada peserta didik maupun warga sekolah lain terkait kebencanaan, memastikan sarana maupun prasarana sekolah yang ramah bencana, adanya penyelenggaraan dan manajemen bencana, serta melakukan koordinasi dengan lintas sektor dalam upaya penanggulangan bencana. Dalam penanganan bencana melibatkan semua sektor karena bencana merupakan urusan bersama,”tegasnya.

Sementara itu, Kepala MAN 1 Kota Pekalongan, Mimbar menyambut baik adanya kolaborasi bersama BPBD untuk menyelenggarakan simulasi kebencanaan dan mendukung terbentuknya Satgas SPAB di sekolahnya. Program SPAB bertujuan meningkatkan kesiapsiagaan sekolah menghadapi potensi bencana sekaligus memberikan perlindungan maksimal bagi seluruh warga sekolah.

“Dengan dilibatkannya peserta didik dalam urusan kebencanaan ini membuat mereka lebih paham terkait mitigasi yang harus mereka lakukan ketika terjadi bencana, jalur evakuasi dan titik kumpul aman ketika terjadi bencana, dan sebagainya,”tutur Mimbar.

Mimbar menjelaskan, dalam kegiatan ini, peserta didik dilatih terkait simulasi kebencanaan ketika terjadi bencana banjir. Diharapkan, setiap satuan pendidikan khususnya madrasah harus memiliki Satgas SPAB. Satgas SPAB sendiri terdiri dari tenaga pendidik (guru) sebagai pendamping, siswa sebagai pelaksana, bekerjasama dengan BPBD, PMI dan tim SAR.

“Mereka bisa menjadi potensi tim relawan bencana. Kami ingin siswa tidak hanya cerdas di ruang kelas, tapi juga bijak dan sigap ketika menghadapi situasi darurat. Edukasi semacam ini sangat penting untuk membentuk karakter tangguh bencana,”tukasnya.

(Haryono)