Bengkulu//Mediainfopol.Com/Wakil Gubernur Bengkulu, Mian, menegaskan bahwa pemerataan pembangunan infrastruktur di Provinsi Bengkulu harus menjadi diskusi utama dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Hal ini ia sampaikan saat membuka Forum Konsultasi RPJMD di Ruang Pola Pemerintah Provinsi Bengkulu.

Dalam pidatonya, Mian menyoroti bahwa infrastruktur di Bengkulu masih jauh dari kata optimal. Ketimpangan dalam pembangunan ini berdampak langsung pada biaya ekonomi yang tinggi bagi masyarakat.

“Saat ini, pembangunan infrastruktur dasar dan kualitasnya di Bengkulu belum optimal. Kondisi infrastruktur yang belum memadai mengakibatkan rakyat harus menanggung biaya ekonomi tinggi. Oleh karena itu, tidak ada alasan bagi kita untuk tidak membahas masalah ini secara serius,” tegasnya.

Keterbatasan infrastruktur, seperti jalan yang rusak, minimnya akses listrik, serta kurangnya fasilitas transportasi yang layak, menjadi faktor utama yang membuat biaya hidup dan biaya usaha di Bengkulu lebih mahal dibandingkan daerah lain. Hal ini berdampak pada daya saing daerah serta kesejahteraan masyarakat.

Menurut data dari berbagai laporan, kondisi jalan di beberapa wilayah Bengkulu masih belum layak, terutama di daerah pedesaan dan perbatasan. Infrastruktur transportasi yang kurang memadai juga berdampak pada lambatnya distribusi barang dan jasa, yang akhirnya meningkatkan harga kebutuhan pokok.

Mian menegaskan bahwa solusi untuk masalah ini harus segera dirumuskan agar pembangunan ekonomi Bengkulu bisa lebih maju dan tidak tertinggal dari provinsi lain.

Selain menyoroti infrastruktur, Mian juga menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Bengkulu, di bawah kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur, telah berkomitmen untuk memberikan perhatian lebih kepada masyarakat.

“Pak Gubernur sudah menyampaikan bahwa kita harus membantu rakyat. Pembangunan infrastruktur, pendidikan gratis, ambulance gratis, dan kesehatan gratis harus menjadi prioritas utama,” ujarnya.

Program-program ini diharapkan dapat mengurangi beban masyarakat serta meningkatkan kualitas hidup mereka. Pendidikan gratis, misalnya, bertujuan untuk memastikan bahwa anak-anak Bengkulu mendapatkan akses pendidikan yang layak tanpa terkendala masalah biaya. Begitu juga dengan layanan kesehatan gratis dan penyediaan ambulance, yang akan mempercepat penanganan darurat medis di berbagai daerah.

Melalui forum RPJMD ini, diharapkan seluruh pemangku kebijakan dapat merumuskan strategi pembangunan yang lebih konkret dan berpihak kepada masyarakat, terutama dalam aspek pemerataan infrastruktur.

Forum Konsultasi RPJMD ini menjadi momentum penting untuk menyusun kebijakan pembangunan lima tahun ke depan. Dengan infrastruktur yang lebih merata, Bengkulu diharapkan dapat mengurangi ketimpangan ekonomi serta meningkatkan daya saing daerah.

Wagub Mian menutup pernyataannya dengan menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur bukan hanya sekadar wacana, tetapi harus segera diwujudkan dalam tindakan nyata.

“Diskusi ini bukan hanya sebatas teori. Kita harus memastikan bahwa kebijakan yang dihasilkan benar-benar membawa manfaat bagi rakyat Bengkulu,” pungkasnya.
(M.Harus ak)