Lebong//Mediainfopol.Com/Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, turun langsung meninjau lokasi longsor yang terjadi di Jalan Lintas Curup-Lebong, tepatnya di Kelurahan Rimbo Pengadang, Kecamatan Rimbo Pengadang, Kabupaten Lebong, pada Minggu (16/03). Longsor yang terjadi pada Kamis (13/03) dini hari itu menyebabkan seluruh badan jalan tertutup material tanah, sehingga kendaraan roda dua maupun roda empat tidak dapat melintas.

Kunjungan Gubernur ini menjadi bukti keseriusan Pemerintah Provinsi Bengkulu dalam menangani bencana yang berpotensi mengganggu aktivitas masyarakat dan perekonomian daerah. Helmi menegaskan bahwa langkah cepat harus diambil agar akses transportasi segera pulih.

“Jadi, hasil penyisiran anggaran kemarin sekitar Rp 200 miliar difokuskan untuk membangun jalan ini. Sehingga tahun ini juga, jalan lintas Curup-Lebong selesai. Ini soal keselamatan dan mobilitas antar kabupaten. Jalan adalah urusan kita,” tegas Helmi.

Tidak hanya berfokus pada pembersihan material longsor, Gubernur Helmi juga menekankan pentingnya mitigasi jangka panjang agar kejadian serupa tidak berulang. Ia memerintahkan pembangunan pelapis tebing di titik-titik rawan longsor, mengingat kawasan ini kerap dilanda bencana serupa akibat kondisi tanah yang labil dan curah hujan tinggi.

Selain itu, Helmi juga menginstruksikan program “tebas bayang” di seluruh jalan provinsi di Kabupaten Lebong. Program ini bertujuan untuk membersihkan semak dan rumput yang berpotensi menutupi badan jalan dan mengganggu visibilitas pengendara.

“Setelah dipapas, langsung dibangun pelapis tebing. Kalau kemarin kan cuma dipapas, lalu longsor ditimbun begitu saja,” tambahnya.

Langkah ini dinilai sebagai solusi konkret untuk mengurangi risiko longsor dan kecelakaan lalu lintas akibat kondisi jalan yang tertutup oleh vegetasi liar.

Jalan Lintas Curup-Lebong merupakan jalur vital yang menghubungkan dua kabupaten dan menjadi akses utama bagi masyarakat dalam beraktivitas, termasuk sektor perdagangan dan distribusi barang. Tertutupnya jalur ini selama beberapa hari telah menghambat mobilitas masyarakat, menyebabkan keterlambatan distribusi logistik, serta mengganggu perekonomian warga yang bergantung pada akses jalan tersebut.

Masyarakat setempat berharap langkah cepat yang dijanjikan pemerintah segera direalisasikan. Seorang warga Rimbo Pengadang, Rahmat (45), mengungkapkan bahwa setiap musim hujan, longsor kerap terjadi di kawasan ini.

“Kami sering kesulitan saat jalan tertutup longsor. Kadang harus putar jauh atau menunggu berjam-jam sampai material dibersihkan. Kami berharap dengan perbaikan ini, masalah bisa benar-benar teratasi,” ujarnya.

Pemerintah Provinsi Bengkulu terus berupaya meningkatkan infrastruktur jalan sebagai bagian dari prioritas pembangunan daerah. Alokasi anggaran Rp 200 miliar untuk perbaikan Jalan Lintas Curup-Lebong menunjukkan komitmen serius dalam memastikan akses transportasi yang lebih aman dan nyaman bagi masyarakat.

Gubernur Helmi menegaskan bahwa pihaknya tidak hanya akan memperbaiki jalan yang terdampak longsor, tetapi juga akan memastikan semua ruas jalan strategis di Bengkulu berada dalam kondisi yang baik.

Setelah meninjau lokasi bersama Bupati Lebong, Azhari, dan Wakil Bupati Lebong, Bambang ASB, Gubernur Helmi melanjutkan perjalanannya ke Kabupaten Lebong untuk menghadiri agenda Safari Ramadhan 1446 H/2025 M.

Masyarakat kini menanti realisasi janji pemerintah dalam mempercepat perbaikan jalan dan penerapan langkah mitigasi yang lebih efektif agar kejadian serupa tidak terus berulang di masa mendatang.
(M.Harus ak)