CURUP//Mediainfopol.Com/24 Januari 2025 – Kisah mengharukan datang dari seorang lansia bernama Jarot (60), yang ditemukan dalam kondisi sakit di Kota Curup, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu. Jarot, yang berasal dari Kota Magelang, Jawa Tengah, mengaku telah hidup tanpa keluarga di Curup selama lebih dari satu tahun. Keberadaannya yang terlantar baru diketahui setelah beredar informasi di media sosial yang menceritakan kondisi kesehatannya yang memprihatinkan.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Rejang Lebong, Syahfawi SKM, menjelaskan bahwa informasi mengenai kondisi Jarot pertama kali diperoleh dari media sosial yang viral. Setelah mendapatkan kabar tersebut, Dinsos langsung merespons dengan segera menindaklanjuti laporan warga dan melakukan evakuasi terhadap Jarot. “Setelah mendapatkan informasi dari media sosial, kami langsung bergerak cepat. Kondisi Jarot saat ini cukup memprihatinkan, ia sedang sakit dan mengalami gejala stroke ringan,” ungkap Syahfawi dengan penuh perhatian.

Saat ini, Jarot tengah dirawat di Yayasan Asa, Kelurahan Sukaraja, Curup Timur. Pihak Dinsos telah mengupayakan pemeriksaan medis menyeluruh untuk mengetahui kondisi kesehatan lansia tersebut. Tim medis di yayasan tersebut tengah melakukan observasi lebih lanjut, dan ke depan, Dinsos berencana untuk merujuknya ke panti jompo di Bengkulu guna mendapatkan perawatan yang lebih intensif.

Jarot sendiri mengaku telah berpisah dengan keluarganya sejak beberapa tahun lalu dan memilih tinggal di Curup tanpa ada sanak saudara yang mendampinginya. Menurut pengakuan beberapa warga setempat, mereka tidak mengetahui banyak tentang latar belakang Jarot, yang sering terlihat menghabiskan waktu sendirian.

Kondisi ini membuka mata banyak pihak tentang pentingnya perhatian terhadap lansia yang sering kali terlupakan, terutama bagi mereka yang jauh dari keluarga atau tidak memiliki tempat tinggal tetap. Dinsos Kabupaten Rejang Lebong mengimbau kepada masyarakat untuk lebih peduli terhadap keberadaan lansia yang membutuhkan perhatian dan perlindungan, terutama dalam situasi yang membutuhkan penanganan khusus seperti yang dialami oleh Jarot.

Kepala Dinsos Syahfawi juga menambahkan, pihaknya akan terus memantau perkembangan kesehatan Jarot dan memastikan ia mendapatkan perawatan yang optimal. “Kami berharap masyarakat lebih peka terhadap kondisi lansia yang kesulitan, baik secara fisik maupun sosial. Semoga langkah yang kami lakukan ini dapat membantu Jarot memperoleh kehidupan yang lebih baik,” tambahnya.

Kisah Jarot juga mengingatkan kita semua tentang pentingnya solidaritas dan kepedulian terhadap sesama, terutama terhadap lansia yang mungkin terabaikan oleh keluarganya atau masyarakat sekitar. Pihak Dinsos berharap upaya ini dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk peduli terhadap sesama, serta memperhatikan kebutuhan dasar lansia di sekitar kita.
(M.Harus ak)