BANYUWANGI – Mediainfopol.com

Rumah Kebangsaan Basecamp Karangrejo (RKBK) yang terletak di ujung pojok tenang  JL Kapten Piere Tendean Gang Rumah Kebangsaan No 1-3 Karangrejo, timur/belakang Hotel Selamet Banyuwangi, Jawa Timur, adalah sebuah organisasi sosial yang dirintis oleh Hakim Said, SH, seorang penggiat dan jurnalis senior di Banyuwangi bersama se-abrek kru-nya, sejak 12 Januari 2019 dan di launching bersama Bakesbangpol Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur pada tahun 2022 masa Plt. Kepala Badannya Muhammad Lutfi,S.Sos M.Si. Dengan visi besar untuk menjadi pusat pengembangan masyarakat yang maju, beradab, toleran, inklusif, dan saling menghormati. RKBK berkomitmen untuk membangun masyarakat yang harmonis, adil, dan bermartabat. Fokus utama dari RKBK adalah menciptakan wadah inklusif yang memungkinkan diskusi lintas agama dan budaya, serta memperjuangkan hak-hak masyarakat melalui pendidikan, seni, budaya, dan advokasi. Selasa (21/1/2025)

Misi dan Aktivitas RKBK:

RKBK memiliki empat misi utama yang menjadikannya sebagai aktor penting dalam pemberdayaan masyarakat Banyuwangi. Pertama, menciptakan ruang yang inklusif bagi masyarakat dari berbagai latar belakang untuk berdiskusi, berkreasi, dan beradvokasi. Kedua, RKBK memfasilitasi berbagai kegiatan positif seperti diskusi publik, pelatihan, kajian, pendidikan, serta kegiatan seni dan budaya yang dapat memperkaya wawasan dan keterampilan masyarakat. Ketiga, sebagai rumah advokasi kebangsaan, RKBK tidak hanya berperan sebagai penyelenggara kegiatan, tetapi juga sebagai pendamping masyarakat dalam menyelesaikan berbagai masalah hukum dan sosial. Keempat, RKBK mendorong terciptanya masyarakat yang lebih baik melalui prinsip *3KO* (Komunikasi, Koordinasi, dan Kolaborasi), yang menjadi dasar bagi semua aktivitas mereka.

Kegiatan Utama RKBK:

Sebagai organisasi yang berfokus pada pemberdayaan dan pengembangan masyarakat, RKBK menyelenggarakan berbagai kegiatan yang mencakup berbagai sektor kehidupan masyarakat. Di antaranya adalah:

  • 1. *Bakti Sosial:* Mengadakan kegiatan sosial, seperti pemeriksaan kesehatan gratis, pemberian bantuan, dan kegiatan kemanusiaan lainnya yang memberikan manfaat langsung kepada masyarakat
  • 2. *Kegiatan Seni dan Budaya:* Memperkaya kehidupan masyarakat dengan menyelenggarakan acara seni, pameran budaya, dan kolaborasi lintas komunitas untuk memperkenalkan kekayaan seni budaya lokal.
  • 3. *Kemitraan Edukasi Bisnis dan UMKM:* Melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk memberikan pelatihan, bimbingan, dan dukungan kepada pelaku usaha mandiri dan UMKM agar dapat berkembang dan mandiri.
  • 4. *Kampanye Generasi Sehat:* Melalui program kampanye anti HIV/AIDS dan anti narkoba, RKBK berupaya meningkatkan kesadaran di kalangan pelajar dan masyarakat mengenai bahaya penyebaran HIV/AIDS dan penyalahgunaan narkoba, serta mendorong terciptanya generasi yang sehat dan bebas dari narkoba.
  • 5. *Berperan aktif melakukan pencegahan:* Tiga dosa besar pendidikan, *Kekerasan seksual, Perundungan/Bullying, dan Intoleransi, serta Kenakalan Remaja.* Dengan cara melakukan sosialisasi dan edukasi  kepada siswa-siswi di sekolah, dan masyarakat.

Nilai dan Prinsip RKBK

RKBK memegang teguh sejumlah prinsip dasar yang mendasari seluruh kegiatannya. Salah satunya adalah menjadi *ruang publik inklusif,* yaitu tempat yang aman dan nyaman bagi setiap individu, tanpa memandang latar belakang. Selain itu, RKBK juga menekankan *fokus pada solusi* dengan mencari jalan keluar yang efektif atas permasalahan yang dihadapi masyarakat. *Kolaborasi* menjadi kunci untuk mencapai tujuan bersama, dengan menjalin kemitraan dengan berbagai pihak, seperti pemerintah, swasta, dan komunitas lainnya. RKBK juga sangat *berbasis masyarakat,* artinya segala kegiatan yang dilakukan berlandaskan pada kebutuhan dan aspirasi masyarakat setempat.

 

Mengajak Masyarakat untuk Berpartisipasi

RKBK tidak hanya mengundang partisipasi dari mereka yang sudah menjadi anggota, tetapi juga membuka kesempatan bagi masyarakat luas untuk bergabung dan berkontribusi. Masyarakat dapat terlibat dengan cara menjadi anggota, relawan, atau bahkan memberikan donasi untuk mendukung keberlanjutan kegiatan yang dijalankan. Keikutsertaan aktif dari berbagai kalangan ini diharapkan dapat mempercepat tercapainya visi RKBK dalam menciptakan masyarakat Banyuwangi yang lebih baik dan inklusif.

 

RKBK Banyuwangi merupakan contoh konkret bagaimana sebuah komunitas sosial dapat berperan penting dalam mengatasi berbagai persoalan sosial, hukum, dan budaya. Dengan berbagai kegiatan yang melibatkan masyarakat secara langsung, RKBK berhasil menciptakan ruang bagi kolaborasi dan dialog, serta menjadi garda depan dalam pemberdayaan masyarakat. Keberadaan RKBK menjadi simbol bahwa perubahan yang lebih baik dimulai dari masyarakat itu sendiri, dengan semangat inklusivitas, kerjasama, dan gotong royong.

 

Mari bersama RKBK membangun Banyuwangi yang lebih baik, harmonis, dan inklusif !

Untuk informasi lebih lanjut:

Kontak:

085232648211

082338355251

 

(sis kbiromip)

You missed

Kalapas Banyuwangi Ikuti Penanaman Bibit Pohon Kelapa Serentak di SAE Ngajum, Untuk Mendukung Program Ketahanan Pangan Nasional, MALANG – Mediainfopol.com Dalam rangka mendukung program ketahanan pangan nasional, Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) menggelar penanaman bibit pohon kelapa secara serentak di seluruh Indonesia, Kegaiatan tersebut dilaksanakan secara terpusat di Nusakambangan. Rabo (10/9/2025) Kantor Wilayah (Kanwil) Ditjen Pemasyarakatan Jawa Timur memusatkan kegiatan penanamannya di lahan Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Malang di Ngajum, Kabupaten Malang. Kepala Lapas Kelas IIA Banyuwangi, I Wayan Nurasta Wibawa turut hadir dalam kegiatan di SAE Ngajum tersebut sebagai bentuk nyata dukungan dan komitmen untuk menyukseskan program ketahanan pangan yang dicanangkan oleh Presiden dalam Asta Cita Presiden, serta 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan. Kegiatan penanaman dipimpin secara langsung oleh Kepala Kanwil Ditjen Pas Jawa Timur, Kadiyono, didampingi oleh seluruh Kepala UPT Pemasyarakatan dan Imigrasi se-Jawa Timur. Kehadiran jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) setempat juga turut memeriahkan dan menguatkan dukungan terhadap agenda strategis nasional ini. Dalam sambutannya, Kepala Kanwil Ditjen Pas Jatim mengungkapkan bahwa total terdapat 10.000 bibit kelapa yang ditanam serentak di seluruh UPT wilayah Jawa Timur. “Rinciannya, yang ditanam di SAE Ngajum ini berjumlah 3.331 pohon. Sedangkan 6.669 bibit lainnya tersebar pada seluruh UPT Pemasyarakatan dan Imigrasi di Jawa Timur,” jelas Kadiyono. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya bernilai simbolis semata, melainkan menjadi bukti nyata komitmen Kanwil Jatim dalam menjaga kelestarian lingkungan sekaligus mendukung program nasional ketahanan pangan. “Penanaman pohon kelapa ini adalah wujud komitmen kita bersama untuk mewariskan lingkungan yang lebih baik bagi generasi mendatang. Selain memberi manfaat ekologis, pohon kelapa juga memiliki nilai ekonomi yang dapat mendukung kesejahteraan masyarakat,” tegasnya. Sementara itu, usai mengikuti kegiatan pusat di Ngajum, Kalapas Banyuwangi menyatakan kesiapannya untuk segera mengimplementasikan hal serupa di wilayah kerjanya. Dijelaskannya, bibit kelapa yang telah dialokasikan akan ditanam secara bertahap di lahan SAE yang berada di Kelurahan Pakis, Banyuwangi. “Keikutsertaan kami dalam kegiatan serentak ini merupakan bentuk kesungguhan Lapas Banyuwangi untuk berkontribusi aktif. Kami berharap, dengan penanaman yang akan kita lakukan di SAE Pakis, Lapas Banyuwangi mampu memberikan kontribusi nyata dan mewujudkan keberhasilan program ketahanan pangan yang dicanangkan oleh pemerintah,” pungkas Wayan. (siswanto)