Lubuklinggau//Mediainfopol.Com/Sebuah tragedi memilukan terjadi pada Kamis, 16 Januari 2025, sekitar pukul 08.30 WIB, di kawasan Kelurahan Jogoboyo, Kecamatan Lubuklinggau Utara 2. Seorang wanita bernama Tini Safitri, yang diketahui sebagai warga RT 08, ditemukan tewas mengenaskan dengan sejumlah luka di tubuhnya. Korban diduga dibunuh oleh suaminya sendiri, Sabar, yang saat ini sudah diamankan oleh Tim Opsnal Satuan Reskrim Polres Lubuklinggau

Jasad Tini Safitri pertama kali ditemukan oleh warga yang melintas di sekitar lokasi kejadian, sebuah jalan setapak yang tidak jauh dari rumah korban. Korban ditemukan bersimbah darah dengan kondisi yang sangat mengenaskan. Warga yang kaget melihat kondisi tersebut segera melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian setempat.

Tak lama setelah laporan diterima, aparat kepolisian gabungan dari Polres Lubuklinggau dan Polsek Lubuklinggau Utara segera terjun ke lokasi kejadian untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Petugas pun segera mengamankan lokasi dan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap kronologi pembunuhan tersebut.

Dalam pengembangan lebih lanjut, polisi berhasil mengamankan suami korban, Sabar, yang diduga kuat sebagai pelaku pembunuhan. Sabar, yang sebelumnya sempat berstatus sebagai saksi, kini ditetapkan sebagai tersangka setelah ditemukan bukti-bukti yang mengarah pada keterlibatannya dalam insiden tersebut.

Kapolres Lubuklinggau, AKBP Bobby Kusumawardhana, membenarkan adanya peristiwa tragis ini. Dalam keterangan resminya, Kasat Reskrim Polres Lubuklinggau AKP Hendrawan, yang didampingi Kapolsek Lubuklinggau Utara AKP Denhar, mengungkapkan bahwa pihak kepolisian sudah mengamankan tersangka untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut. “Tersangka sudah diamankan di Polres Lubuklinggau. Kami masih mendalami motif dan kronologi kejadian ini,” ujar AKP

Hingga saat ini, pihak kepolisian belum memberikan keterangan lebih lanjut mengenai kronologi lengkap dari peristiwa tersebut. Belum ada penjelasan resmi mengenai motif yang melatarbelakangi tindakan kekerasan tersebut, meskipun sejumlah saksi yang telah diperiksa mengatakan bahwa pasangan suami istri ini sempat terlibat pertengkaran sebelum kejadian.

Beberapa warga sekitar yang ditemui mengungkapkan bahwa selama ini hubungan rumah tangga keduanya tampak baik-baik saja. Namun, tidak ada yang dapat memastikan penyebab pasti yang mendorong Sabar melakukan perbuatan kejam tesebut.

Kabar kematian Tini Safitri ini mengejutkan warga setempat dan pihak keluarga. Banyak yang merasa terkejut dengan peristiwa ini karena selama ini keluarga tersebut dikenal baik di lingkungan sekitar. Beberapa tetangga menyebutkan bahwa keduanya tidak menunjukkan tanda-tanda kekerasan dalam rumah tangga yang dapat diketahui oleh orang lain.

Pihak keluarga yang merasa kehilangan berat belum dapat memberikan komentar lebih jauh terkait insiden ini, namun mereka berharap polisi dapat segera mengungkap motif di balik pembunuhan ini dan membawa pelaku ke pengadilan.

Kapolres Lubuklinggau, AKBP Bobby Kusumawardhana, menjamin bahwa pihaknya akan melakukan penyidikan secara menyeluruh dan transparan. “Kami berkomitmen untuk mengungkap seluruh fakta terkait peristiwa ini dan memberikan keadilan bagi korban serta keluarga,” tegasnya.

Pihak kepolisian berharap dapat segera memperoleh bukti yang cukup untuk memperjelas motivasi di balik pembunuhan tersebut. Penyidikan yang tengah berlangsung diharapkan akan mengungkap lebih banyak informasi, termasuk kemungkinan adanya faktor-faktor lain yang memengaruhi tindakan kejam ini.

Kejadian tragis ini tentunya menyisakan pertanyaan besar di benak masyarakat dan keluarga. Hingga saat ini, polisi terus bekerja keras untuk menggali lebih dalam penyebab dan kronologi pasti dari pembunuhan yang menggegerkan warga Lubuklinggau ini.
(M.Harus ak)

You missed

Kalapas Banyuwangi Ikuti Penanaman Bibit Pohon Kelapa Serentak di SAE Ngajum, Untuk Mendukung Program Ketahanan Pangan Nasional, MALANG – Mediainfopol.com Dalam rangka mendukung program ketahanan pangan nasional, Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) menggelar penanaman bibit pohon kelapa secara serentak di seluruh Indonesia, Kegaiatan tersebut dilaksanakan secara terpusat di Nusakambangan. Rabo (10/9/2025) Kantor Wilayah (Kanwil) Ditjen Pemasyarakatan Jawa Timur memusatkan kegiatan penanamannya di lahan Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Malang di Ngajum, Kabupaten Malang. Kepala Lapas Kelas IIA Banyuwangi, I Wayan Nurasta Wibawa turut hadir dalam kegiatan di SAE Ngajum tersebut sebagai bentuk nyata dukungan dan komitmen untuk menyukseskan program ketahanan pangan yang dicanangkan oleh Presiden dalam Asta Cita Presiden, serta 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan. Kegiatan penanaman dipimpin secara langsung oleh Kepala Kanwil Ditjen Pas Jawa Timur, Kadiyono, didampingi oleh seluruh Kepala UPT Pemasyarakatan dan Imigrasi se-Jawa Timur. Kehadiran jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) setempat juga turut memeriahkan dan menguatkan dukungan terhadap agenda strategis nasional ini. Dalam sambutannya, Kepala Kanwil Ditjen Pas Jatim mengungkapkan bahwa total terdapat 10.000 bibit kelapa yang ditanam serentak di seluruh UPT wilayah Jawa Timur. “Rinciannya, yang ditanam di SAE Ngajum ini berjumlah 3.331 pohon. Sedangkan 6.669 bibit lainnya tersebar pada seluruh UPT Pemasyarakatan dan Imigrasi di Jawa Timur,” jelas Kadiyono. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya bernilai simbolis semata, melainkan menjadi bukti nyata komitmen Kanwil Jatim dalam menjaga kelestarian lingkungan sekaligus mendukung program nasional ketahanan pangan. “Penanaman pohon kelapa ini adalah wujud komitmen kita bersama untuk mewariskan lingkungan yang lebih baik bagi generasi mendatang. Selain memberi manfaat ekologis, pohon kelapa juga memiliki nilai ekonomi yang dapat mendukung kesejahteraan masyarakat,” tegasnya. Sementara itu, usai mengikuti kegiatan pusat di Ngajum, Kalapas Banyuwangi menyatakan kesiapannya untuk segera mengimplementasikan hal serupa di wilayah kerjanya. Dijelaskannya, bibit kelapa yang telah dialokasikan akan ditanam secara bertahap di lahan SAE yang berada di Kelurahan Pakis, Banyuwangi. “Keikutsertaan kami dalam kegiatan serentak ini merupakan bentuk kesungguhan Lapas Banyuwangi untuk berkontribusi aktif. Kami berharap, dengan penanaman yang akan kita lakukan di SAE Pakis, Lapas Banyuwangi mampu memberikan kontribusi nyata dan mewujudkan keberhasilan program ketahanan pangan yang dicanangkan oleh pemerintah,” pungkas Wayan. (siswanto)