GENTENG – Mediainfopol.com

Pencari pasir tradisional di aliran sungai Kalisetail Genteng sontak terkejut saat kedatangan Gus Makki, Calon Bupati Banyuwangi.

“Kami tidak mengira jika calon Bupati datang dan sarapan bersama kami buruh pencari pasir tradisional,” ungkap Dimyati salah seorang pencari pasir Minggu 17/11/2024

Dimyati yang sudah belasan tahun mencari pasir tradisional di aliran sungai Setail mengaku baru kali ini didatangi calon Bupati dan duduk beralaskan batu dan pasir tanpa sekat. Bahkan, juga ngopi dan sarapan bersama dengan para penambang pasir tradisional.

Sehari jika musim kemarau seperti saat ini, Dimyati mengaku jika penghasilanya jauh menurun karena tidak ada pasir yang bisa dicari. “Kami menunggu banjir tiba, setelah sungai banjir pasir akan menumpuk banyak,” katanya.

 

Pasir yang ditambang dan dikumpulkan di tepi sungai dijual dengan harga Rp 120 ribu untuk setengah bak pik,up atau setara satu kubik seperempat. Namun jika musim hujan dan sungai banjir, dia bisa mengumpulkan hingga satu dump truk pasir yang digali menggunakan peralatan manual di aliran sungai Setail.

 

“Mohon kalau ditakdirkan jadi Bupati, kami penambang pasir tradisional agar diberi akses jalan untuk kendaraan pik,up dan dump truk bisa masuk. Sehingga, kami tidak kesulitan menjual pasir,” harapnya.

 

Hal senada juga disampaikan Slamet penambang tradisional lainya. Menurut Slamet, warga yang tinggal di sekitar bantaran sungai Setail Genteng menggantungkan hidupnya dari mencari pasir tradisional.

 

“Kami mohon untuk tidak dilarang, jika bisa kami juga diperhatikan. Karena kami juga rakyat Banyuwangi,” jelasnya.

 

Menanggapi hal tersebut, Cabup Banyuwangi nomor urut 2, Gus Makki mengaku akan memperhatikan nasib para pencari pasir di aliran sungai Setail tersebut. “Jika ditakdirkan memimpin Banyuwangi, kami akan data pencari pasir tradisional dan kami ikut sertakan BPJS ketenagakerjaan sebagai pelindung keselamatan kerja,” tandasnya.

 

(siskbiromip)