Mediainfopol.com, Gresik Jawa Timur. Belakangan ini permasalahan perundungan siswa di sekolah semakin mengkawatirkan para orang tua siswa. Sehingga rasa cemas terhadap anaknya pada waktu mengikuti pelajaran di sekolah. Hal tersebut dikarenakan tidak ada kontrol secara langsung oleh pihak keluarga, terkhusus orang tua itu sendiri.
Baru-baru ini terjadi perundungan(bully) di Sekolah Menengah Pertama Negeri 08 Driyorejo Gresik Jawa Timur. Menurut keterangan sumber yang dapat di percaya, “sebetulnya siswa(E) yang menjadi korban itu masih kerabat dekat dan apabila berangkat maupun pulang sekolah di jemput anak saya karena sama-sama siswa di sekolah itu, “ungkapnya.
Akan tetapi semenjak punya kendaraan(motor) siswa tersebut berangkat sendiri.
Saat awak media konfirmasi ketempat tinggal korban Desa Kesamben tidak ada mendapat keterangan, dikarenakan rumah terkunci dan kedua orang tua korban sedang bekerja.”orangnya kerja, “kata tetangganya.
Hari itu juga awak jurnalis konfirmasi terhadap lembaga pendidikan di Desa Tenaru Driyorejo Gresik.
,”iya memang kejadiannya di sekolah kami, tapi informasi dari para guru sudah terselesaikan,”keterangan Burhanudin kepala sekolah.
Siswa yang terlibat kejadian itu,semua dipanggil beserta orang tua ke ruang BK dan sudah terjadi kesepakatan damai. Informasi tersebut dibantah oleh orang tua siswa korban pengeroyokan,”justru saya yang lapor ke Sekolah, dan ditemui oleh guru BK,”bantah Ismawan orang tua siswa(E). Pihak sekolah(guru BK) mengatakan akan memanggil orang tua beserta siswa,dan saya berharap jaminan keberadaan anak selaku siswi di Sekolah SMPN 08 agar tidak lagi mendapat ancaman atau prilaku tindakan diskriminasi,terangnya lebih lanjut.
Diduga keterangan pihak sekolah sangat berbeda oleh kerabat korban(E).
,”bahwasannya orang tuanya(bapak) tidak terima dan menuntut pihak sekolah agar mengeluarkan siswa pelaku(10 orang),”lebih lanjut penjelasan dari tokoh masyarakat.
Apalagi sekolah SMPN 08 Driyorejo tergolong terfavorit di wilayah Driyorejo Gresik.
Belum ada 3(tiga) bulan kejadian sebelumnya,sekarang terjadi lagi.justru hal itu menimpa siswi disinyalir pelakunya juga siswi.Menurut kaca mata dari beberapa tokoh masyarakat sekitar,sangat disayangkan dan berharap kasus tidak berlanjut.Sesuai keterangan pihak sekolah,bahwasannya segala upaya dikerahkan untuk membina serta mendidik para siswa untuk taat akan aturan dari lembaga.
Sebagai dari kemitraan lembaga pendidikan,kalangan jurnalis sudah mengupayakan solusi jalan damai(diselesaikan secara kekeluargaan).Dan masalah tidak berlanjut agar tidak mengganggu aktifitas belajar siswa dan siswi lainnya.Kronologi kejadian itu merupakan gambaran dari kegagalan seorang kepala sekolah dalam membina prilaku siswa/siswi nya.Baik dan buruk pendidikan dibawah pimpinannya,tetap yang bertanggung jawab adalah Kepala Sekolah.
Kejadian demi kejadian tentang prilaku kenakalan anak apalagi perundungan(bully) dalam lingkup lembaga pendidikan, seyogyanya Kepala Dinas pendidikan Gresik turun tangan akan kejadian tersebut. Apakah masih layak dan pantas sebagai Kepala Sekolah SMPN 08 dipertahankan.
by:investigasikodim.