Banyuwangi, Mediainfopol.com
Pekerjaan pembangunan proyek drainase sepanjang jalan raya temuguruh nganjukan desa karangsari, tepat depan sekolah dasar negeri 3 Karangsari Sempu diduga pekerjaan siluman Tampa ada papan nama dan asal asalan.
Dari hasil investigasi dilapangan beberapa awak media, terlihat jelas pekerjaan diduga asal asalan dan mutu kwalitas bangunan tidak sesuai speksifikasi. Rabo 6 Nopember 2024
Baru selesai kurang lebih satu bulan pengerjaan, beberapa titik sudah retak dan pecah, apa lagi pasangan pengerjaan proyek bak ular berjalan.
Pengerjaan proyek yang amburadul sangat disayangkan beberapa warga sekitaran lokasi proyek,
sebut saja inisial (pak min) pekerjaan baru selesai tapi tanah bekas galian/sendimen di biarkan Tampa ada tindakan pembersihan, dan lagi sudah ada beberapa titik yang kelihatan plengsengan sudah mau ambrol karena retak dan pecah – pecah, kan kelihatan semrawut to mas”ucapnya warga kepada awak media.
Sesuai undang undang keterbukaan informasi publik KIP Nomer 14 Tahun 2008 dan Perpres Nomer 54 Tahun 2010 dan Nomer 70 Tahun 2012, Dimana mengatur setiap pekerjaan bangunan fisik yang dibiayai oleh Negara wajib memasang papan nama proyek, Baik memuat jenis kegiatan, lokasi proyek, Nomer kontrak, waktu pelaksanaan proyek, dan nilai kontrak serta jangka waktu atau lama pekerjaan,
“Warga di dusun Ngajukan desa Karang sari keluhkan dampak pengerjaan plengsengan drainase yang dinilai tidak profesional. Hal ini disampaikan aktivis, pemerhati ketenagakerjaan, lingkungan dan tata ruang Banyuwangi Agus setiawan,S.H. saat meninjau lokasi proyek tersebut.
Dikatakannya, Proyek drainase tersebut dilaksanakan secara tidak profesional baik dari sisi pekerjaannya, pengawasan hingga penggunaan alat dan tenaga kerjanya. Sehingga merugikan warga, karena mengganggu usaha dan aktivitas warga.”pungkasnya agus
(sis kbiromip)