Gresik,mediainfopol.com
Kirab budaya tahun 2024 yang dilaksanakan pemerintahan Desa Dapet sangat memukau penonton di alun alun Mbah Renggo.
Warga Dapet dan sekitarnya tumplek blek di area alun alun tersebut lantaran melihat para kreator kirab budaya dalam menyuguhkan kebudayaan bangsa 24/08/2024
Penonton terus merangsek ingin masuk lokasi karena sang maestro Desa Dapet tiba dalam iring iringan karnaval/ kirab budaya.
Siswadi,SP sang maestro tampak menunggangi kereta kencana bersama sang istri tercintanya
Pria bergelar sarjana Pertanian tersebut beda dengan biasanya namun sikap humorisnya selalu nampak samar- samar dari kejauhan memasuki area Alun-Alun.
Lamat Lamat dari kejauhan menuju pintu masuk ke alun alun Mbah Ronggo alunan Gending kebo giro mengiringi lajunya kencana emas memasuki peraduannya.
Salah satu warga yang menunggu kedatangan sang maestro mulai pukul 13.00 wib masih anteng dengan cucunya.
Sebut saja Sriatun warga dusun dapet senang walau keluar uang banyak sangat senang.
“ Senang pak meskipun habis uang banyak wong setahun pisan AE kok ( kan hanya setahun sekali saja: red)” dengan mendirikan cucunya sambil bergoyang.
Begitu juga Wiwin kaum melenial berasal dari Kalisari Benjeng yang menetap di desa tersebut dan kebetulan menonton acara tersebut mengutarakan sangat kagum dengan acara tersebut.
“saya sudah menetap di desa ini saya sangat senang karena Di dusunnya kali ini tidak acara seperti ini , karena gagal panen”
Kirab saat ini memang sangat beda mulai malam sebelum alun alun Mbah Renggo sudah dipadati warga sekitar desa karena adanya check sound yang disiapkan dalam menyemarakkan acara tersebut.
Seseorang yang tak mau disebut namanya bersama temannya yang merupakan kaum melenial dari surabaya dengan sengaja datang ke alun alun Mbah Ronggo Desa Dapet Kecamatan Balongpanggang Gresik.
“ saya datang untuk nonton karnaval karena saya belum pernah melihat karnaval seperti ini”
Beliau juga menuturkan mengetahui dari sosmed.
“Saya mengetahui dari sosmed yang gencar melewati beranda saya sehingga saya pingin melihatnya”
Suwandi tokoh muda masyarakat Desa Dapet menuturkan berkaitan dengan acara kirab budaya.
“Acara karnaval ini bekerja sama dengan Pemdes Desa Wahas karena pemberangkatan di mulai dari Alun Alun Kuliner Desa Wahas”
Suwandi juga Tokoh muda yang sekaligus sebagai aktivis tersebut gencar mensosialisasikan acara tersebut melalu berbagai media yang ada agar acara tersebut sukses.
Setiba di alun alun Siswadi sang maestro di dapuk foto bersama tokoh/perangkat desa yang lain dengan memakai pakaian khas budaya.
Sang maestro mengungkapkan rasa harunya sambil meneteskan air mata melihat warganya yang sayuk saeko proyo dalam menggelorakan acara ini.
“Saya sangat terharu melihat kondisi warga walaupun dalam panen kemarin agak mengalami kegagalan tapi sangat luar biasa semangatnya”
Pencetus ide potensi desa dengan slogan Dapet Beda juga menuturkan tentang tujuan kegiatan ini.
“ sebagai wujud bentuk terima kasih dan wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena melalui beliau yang sudah rela menghibahkan nyawanya akhirnya kita bisa menghirup kemerdekaan”
Kirab budaya kali ini juga mengikutsertakan para owner sound sytem sehingga acara tersebut menggelegar hingga radius puluhan kilometer. (Red)