Musi Rawas// mediainfopol.Com/ 26 Juli 2024 – Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan oleh mahasiswa di Desa Muara Nilau dan Taba Tengah kecamatan selangit Musi Rawas Sumatera Selatan. menghadapi gangguan serius akibat kasus pencurian. Peristiwa ini menambah deretan tantangan yang harus dihadapi oleh para mahasiswa selama menjalankan KKN di kedua desa tersebut.
Di Desa Muara Nilau, para mahasiswa KKN terpaksa menghadapi kenyataan pahit setelah barang-barang mereka dicuri. Sebanyak empat telepon genggam dan uang tunai sebesar satu juta rupiah hilang dari tempat tinggal mereka. Kejadian ini tidak hanya menyebabkan kerugian materi tetapi juga menimbulkan kekhawatiran yang mendalam di kalangan mahasiswa yang sedang berusaha membantu masyarakat setempat.
Seorang mahasiswa yang menjadi korban pencurian, Rina Sari, menceritakan betapa terkejutnya mereka ketika mengetahui barang-barang mereka hilang. “Kami di sini dengan niat baik untuk membantu masyarakat, namun kejadian ini sangat mengecewakan dan membuat kami merasa tidak aman,” ujar Rina.
Pihak kepolisian setempat telah menerima laporan kejadian tersebut dan tengah melakukan penyelidikan. Namun, belum ada perkembangan signifikan terkait penangkapan pelaku.
Nasib serupa dialami oleh mahasiswa KKN di Desa Taba Tengah. Lima telepon genggam, satu laptop, dan sebuah tas milik mahasiswa hilang dicuri. Insiden ini memperburuk situasi dan menambah beban mental bagi para mahasiswa yang telah berusaha keras untuk beradaptasi dengan kondisi desa yang menantang.
Ardiansyah, salah satu mahasiswa yang menjadi korban di Taba Tengah, menyampaikan keprihatinannya, “Kami datang dengan harapan dapat berkontribusi positif bagi masyarakat desa, namun insiden ini sangat mengganggu dan menambah tekanan psikologis kami.”
Kepala Desa Taba Tengah, Bapak Sukardi, mengungkapkan rasa prihatin atas kejadian tersebut dan berjanji akan bekerja sama dengan pihak berwenang untuk meningkatkan keamanan di desa.
Akibat insiden pencurian ini, sekitar 90 persen mahasiswa KKN meminta untuk ditarik dan dipindahkan ke lokasi yang lebih aman. Mereka merasa khawatir akan keamanan diri dan barang-barang mereka, serta cemas insiden serupa akan terulang kembali.
Menanggapi permintaan tersebut, pihak universitas segera mengambil tindakan. Acara penarikan mahasiswa KKN dari Muara Nilau dan Taba Tengah dilakukan dengan disaksikan oleh rektor dan dosen pembimbing. Langkah ini diambil sebagai bentuk tanggung jawab dan perhatian terhadap keselamatan serta kenyamanan para mahasiswa.
Rektor Universitas, Dr. Ahmad Rizal, menyatakan, “Kami sangat menyesalkan insiden ini dan berkomitmen untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan mahasiswa kami. Kami akan bekerja sama dengan pihak berwenang untuk menyelesaikan kasus ini dan memastikan insiden serupa tidak terulang di masa mendatang.”
Universitas berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh kepada mahasiswa yang menjadi korban pencurian. Pihak universitas juga merencanakan investigasi lebih lanjut bersama aparat kepolisian setempat guna mengungkap pelaku pencurian tersebut.
Kejadian ini menyoroti pentingnya keamanan bagi para mahasiswa yang menjalankan tugas KKN di daerah yang mungkin memiliki tantangan tersendiri. Universitas diharapkan dapat mengambil langkah-langkah preventif untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan, serta memberikan dukungan psikologis kepada para mahasiswa yang terdampak.(M. Harus ak)