Pekalongan, Mediainfopol.com

Jumat sore, (19/07), senyum harapan tersebar di kampung Pesindon Kota Pekalongan ketika Ikatan Kawan Lama (Ikala) menggelar kegiatan Jumat Berkah (Jumbar). Program yang sudah berjalan selama 5 tahun dan rutin dilaksanakan 2 minggu sekali ini telah menjadi oasis bagi mereka yang membutuhkan.

Program atau kegiatan ini menjadi bukti nyata cinta dan kepedulian terhadap masyarakat kurang mampu, terutama janda dan kaum duafa.

Dalam program Jumbar kali ini, Beras dan zakat dibagikan dengan penuh rasa terima kasih dan haru kepada mereka yang membutuhkan.

Bapak Priambodo, selaku ketua program Jum’at Berkah, menyatakan bahwa Jumbar adalah wujud kasih sayang dan kepedulian Ikala terhadap sesama. “Melalui kegiatan Jumbar, kami berharap bisa meringankan beban saudara-saudara kita yang kurang mampu. Terutama janda, dan kaum duafa. Pelaksanaan kegiatan ini bersifat giliran, artinya dari kampung satu ke kampung yang lain, ” ujar Priambodo, yang akrab disapa Piok.

Program Jumbar di Ikala juga mendapat tanggapan positif dari berbagai pihak. Bapak H.M. Andy Arslan Djunaid, SE, selaku ketua umum Kospin Jasa, menilai bahwa kegiatan ini sangat positif. “Tidak hanya pembagian beras dan zakat, namun juga terdapat program lain seperti santunan kepada anak yatim, pengajian rutin untuk anggota, dan berbagai kegiatan sosial lainnya. Saya berharap, Ikala dapat terus melakukan kegiatan ini secara berkesinambungan dan bisa diikuti oleh komunitas lain, karena apa artinya sebuah komunitas jika tidak bermanfaat bagi masyarakat,” ujar beliau dengan penuh harap.

Sumber dana untuk program Jumbar ini berasal dari donasi seluruh anggota Ikala, seperti yang dijelaskan oleh Bapak Much. Muchlis Ariston, ST, anggota DPR Provinsi Jawa Tengah yang juga merupakan anggota Ikala. “Kebersamaan adalah kunci. Dengan bergandeng tangan, kita bisa menebarkan lebih banyak kebaikan,” kata Ariston menutup wawancara dengan harapan yang membumbung tinggi.

Sementara Bagi para penerima bantuan, Jumat Berkah bukan sekadar momen menerima beras dan uang tunai. Ini adalah saat dimana masyarakat kurang mampu merasa diingat dan dihargai.

Maturnuwun Ikala, mugi mugi biso terus peduli karo masyarakat, rondo, lan wong cilik sing ora mampu. “ujar Bawon (71), seorang Nenek dengan mata berkaca-kaca.

Melalui program Jumbar, Ikala membuktikan bahwa semangat gotong royong dan kepedulian sosial masih terjaga dengan baik. Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern, mereka hadir sebagai lentera harapan bagi mereka yang membutuhkan, menebar kasih dalam setiap langkah keberkahan. Semoga program ini terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi komunitas lainnya

M. Izul faqih & Erwin