Malang//mediainfopol.com
Kepolisian Resor (Polres) Malang, Polda Jawa Timur, menggelar pelatihan penanganan kejadian kegawatdaruratan di Mapolres Malang, Selasa (11/6). Kegiatan ini diikuti oleh puluhan relawan dan komunitas ambulans dari Kabupaten Malang, sebagai bagian dari upaya penguatan layanan pra rumah sakit bagi relawan dan public service center (PSC) di Malang Raya.

Pelatihan ini dipimpin oleh instruktur berpengalaman dan merupakan langkah proaktif Polres Malang dalam mengatasi masalah kecelakaan lalu lintas yang sering terjadi di Kabupaten Malang.

Dalam sambutan pembukaan pelatihan, Wakapolres Malang, Kompol Imam Mustolih, menyampaikan bahwa tujuan utama dari pelatihan ini adalah untuk memitigasi kecelakaan lalu lintas dan meminimalisir fatalitas korban di wilayah Kabupaten Malang.

“Kegiatan hari ini merupakan kegiatan yang ketiga kalinya dilaksanakan oleh Polres Malang dengan tujuan untuk meminimalisir fatalitas korban laka lantas di Wilayah Kabupaten Malang,” ujar Kompol Imam Mustolih, Selasa (11/6).

Kompol Imam juga menyoroti peningkatan angka kecelakaan lalu lintas yang sebagian besar disebabkan oleh tingginya mobilitas masyarakat. Dia berharap adanya kerjasama yang baik antara relawan dan pihak terkait dalam penanganan serta penekanan potensi kecelakaan di Kabupaten Malang.

Melalui pengetahuan dan keterampilan yang diberikan dalam pelatihan ini, diharapkan respons cepat dari para relawan dapat berkontribusi dalam penyelamatan korban kecelakaan.

“Kegiatan ini merupakan langkah untuk mewujudkan Super Team karena kita menyadari tidak bisa berdiri sendiri dan perlu bekerja sama antar semua pihak,” tambahnya.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, dr. Nur Syamsu Dhuha, yang hadir dalam kegiatan turut mengapresiasi inisiatif Polres Malang. Dia berharap kegiatan ini dapat meningkatkan keahlian dan pengetahuan para peserta.

“Terima kasih kepada Polres Malang yang telah menginisiasi acara hari ini. Kami berharap kegiatan ini benar-benar dimanfaatkan sebaik mungkin untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian peserta yang hadir,” ungkap dr. Nur Syamsu.

Pelatihan ini menghadirkan narasumber berkompeten di bidang kegawatdaruratan medis, salah satunya EMT Anwar Bukhari, CCTP. Fokus utama pelatihan adalah memberikan pemahaman tentang Protokol Ambulans, Bantuan Hidup Dasar (BHD), Keselamatan Lalu Lintas, serta Jaminan Kecelakaan.

Selain itu, peserta juga mendapatkan edukasi dan praktik langsung dari Satlantas Polres Malang mengenai keselamatan lalu lintas serta hak dan kewajiban driver ambulans.

Diharapkan pelatihan ini dapat menjadi langkah konkret dalam mengatasi fenomena sosial dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang yang ada, sekaligus menghadapi kelemahan dan hambatan yang muncul. Dengan demikian, upaya penanganan kegawatdaruratan ini diharapkan berhasil menekan angka fatalitas korban kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Malang. (Eddy/rlshmsresma)

By Man

You missed

Kalapas Banyuwangi Ikuti Penanaman Bibit Pohon Kelapa Serentak di SAE Ngajum, Untuk Mendukung Program Ketahanan Pangan Nasional, MALANG – Mediainfopol.com Dalam rangka mendukung program ketahanan pangan nasional, Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) menggelar penanaman bibit pohon kelapa secara serentak di seluruh Indonesia, Kegaiatan tersebut dilaksanakan secara terpusat di Nusakambangan. Rabo (10/9/2025) Kantor Wilayah (Kanwil) Ditjen Pemasyarakatan Jawa Timur memusatkan kegiatan penanamannya di lahan Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Malang di Ngajum, Kabupaten Malang. Kepala Lapas Kelas IIA Banyuwangi, I Wayan Nurasta Wibawa turut hadir dalam kegiatan di SAE Ngajum tersebut sebagai bentuk nyata dukungan dan komitmen untuk menyukseskan program ketahanan pangan yang dicanangkan oleh Presiden dalam Asta Cita Presiden, serta 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan. Kegiatan penanaman dipimpin secara langsung oleh Kepala Kanwil Ditjen Pas Jawa Timur, Kadiyono, didampingi oleh seluruh Kepala UPT Pemasyarakatan dan Imigrasi se-Jawa Timur. Kehadiran jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) setempat juga turut memeriahkan dan menguatkan dukungan terhadap agenda strategis nasional ini. Dalam sambutannya, Kepala Kanwil Ditjen Pas Jatim mengungkapkan bahwa total terdapat 10.000 bibit kelapa yang ditanam serentak di seluruh UPT wilayah Jawa Timur. “Rinciannya, yang ditanam di SAE Ngajum ini berjumlah 3.331 pohon. Sedangkan 6.669 bibit lainnya tersebar pada seluruh UPT Pemasyarakatan dan Imigrasi di Jawa Timur,” jelas Kadiyono. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya bernilai simbolis semata, melainkan menjadi bukti nyata komitmen Kanwil Jatim dalam menjaga kelestarian lingkungan sekaligus mendukung program nasional ketahanan pangan. “Penanaman pohon kelapa ini adalah wujud komitmen kita bersama untuk mewariskan lingkungan yang lebih baik bagi generasi mendatang. Selain memberi manfaat ekologis, pohon kelapa juga memiliki nilai ekonomi yang dapat mendukung kesejahteraan masyarakat,” tegasnya. Sementara itu, usai mengikuti kegiatan pusat di Ngajum, Kalapas Banyuwangi menyatakan kesiapannya untuk segera mengimplementasikan hal serupa di wilayah kerjanya. Dijelaskannya, bibit kelapa yang telah dialokasikan akan ditanam secara bertahap di lahan SAE yang berada di Kelurahan Pakis, Banyuwangi. “Keikutsertaan kami dalam kegiatan serentak ini merupakan bentuk kesungguhan Lapas Banyuwangi untuk berkontribusi aktif. Kami berharap, dengan penanaman yang akan kita lakukan di SAE Pakis, Lapas Banyuwangi mampu memberikan kontribusi nyata dan mewujudkan keberhasilan program ketahanan pangan yang dicanangkan oleh pemerintah,” pungkas Wayan. (siswanto)