JEMBER, Mediainfopol.com

Atas minimnya keterlibatan peserta deklarasi Anti Bullying dari kalangan pelajar SMA dan SMK di Kabupaten Jember,MAKI Jatim mendesak Kadindik Jatim untuk mencopot dan mengganti Kacabdin Jember dan siap turum aksi demo apabila pesan kuat tersebut diabaikan oleh Kadindik Jatim.

Dalam pagelaran pameran Jatim Coffee and Trade Fest tanggal 23 – 26 Mei 2024 di Kota Cinema Mall Jember,ada peristiwa kegiatan menarik yang diselenggarakan MAKI Jatim.

Pameran yang mengangkat tema ” Stop Bullying,Drink Coffee and Stop Corruption “ini diterjemahkan dengan penegasan giat masing masing selama Pameran terselenggara.

Salah satunya adalah aktualisasi kegiatan Jalan Sehat,senam sehat dan Deklarasi Anti Bullying yang diselenggarakan pada hari ke 4 pameran JCTF,persisnya minggu pagi tanggal 26 Mei 2024.

Tanggal 26 Mei,Ahad pagi,MAKI Jatim memang menyelenggarakan rangkaian kegiatan,mulai dari senam sehat,jalan sehat dan Deklarasi Anti Bullying dalam rangka memperingati Hari Anti Bullying Dunia yang jatuh pada tanggal 04 Mei 2024.

Lebih menarik lagi adalah antusiasme dari peserta yang mengikuti rangkaian kegiatan jalan sehat,senam sehat dan Deklarasi Anti Bullying,dimana tercatat giat diatas diikuti lebih dari 3000 peserta.

Keberadaan peserta deklarasi anti bullying ini mulai dari siswa SD,SMP dan sebagian kecil pengurus OSIS SMA dan SMK sederajat.

Kegiatan deklarasi Anti Bullying ini berlangsung mulai pukul 06:00 WIB demgan diaawali senam dan jalan sehat, sampai dengan pukul 11:00 WIB.

Terlihat mulai pukul 05:00 WIB,Ahad pagi,siswa SD mulai berdatangan dengan rombongan masing masing tiap sekolah SD se Kabupaten Jember,dan diikuti siswa dan tenaga pendidik SMP serta sebagian kecil siswa SMA/SMK.

Setelah mengikuti senam sehat,ribuan siswa,tenaga pendidik dan masyarakat umum peserta deklarasi mulai bergerombol di depan stage start area,berjajar dengan rapi dan memakai seragam olahraga dari sekolah masing masing,serta didampingi secara ketat oleh tenaga pendamping pendidik masing masing sekolah.

Secara resmi,Bapak Bupati Jember,H Hendy Siswanto berkenan datang dan memberangkatkan jalan sehat bersama dengan didampingi oleh Ketua Tim penggerak PKK Kabupaten Jember,Ibu Rini Hendy Siwanto serta dihadiri juga oleh jajaran Forkopimda Jember lainnya.

Dalam sambutannya,Bupati Jember menyampaikan rasa bangga dan suka cita mendalam atas pelaksanaan jalan sehat dan Deklarasi Anti Bullying yang diselenggarakan MAKI Jatim di Jember dan akhirnya menjadikan Kabupaten Jember menjadi satu satunya kabupaten se Indonesia yang menjadi kota penyelenggara Deklarasi Anti Bullying.

Pasca jalan sehat,semua peserta jalan sehat yang terdiri dari masayrakat umum,tenaga pendidik sekolah dan siswa sekolah,terlihat mulai berkumpul di depan panggung utama untuk bersama sama mengikuti Ikrar dan Sumpah setia dalam aksi nyata Anti/Stop Bullying.

Sebelumnya terlihat juga para siswa mencelupkan 5 jarinya ke cat yang sudah disiapkan panitia,serta menempelkan ke lima jarinya pada kain putih sepanjang 20 meter sebagai bentuk dukungan atas tema Anti Bullying.

Kain putih yang melambangkan putihnya hati para anak didik atau siswa,kemudian diberikan cat merah 5 jari tersebut juga melambangkan bahwa anti Bullying menjadi narasi utama untuk terus berada jauh dari Merah Putih Bangsa Indonesia tercinta ini.

Setelah menempati tempat di area panggung utama,terlihat Heruñ MAKI,Ketua MAKI Koorwil Provinsi Jawa Timur,dengan gagah ,kemudian menaiki panggung utama untuk memulai seremony pengucapan ikrar sumpah Stop Bullying dan diikuti serentak oleh semua peserta Deklarasi Anti Bullying.

Dengan suara lantang,Heru MAKI memandu ikrar serta sumpah perlawanan terhadap segala aksi Bullying dengan diikuti secara seksama oleh semua peserta Deklarasi Anti Bullying.

” merinding rasanya saya ketika melihat antusiasme ribuan siswa hang hadir dalam mengikuti ikrar dan sumpah sebagai bentuk perlawanan atas aksi Bullying serta persekusi,” jelas Heru MAKI.

Bullying dan tindakan persekusi memang menjadi pembicaraan masyarakat Indonesia pada umumnya saat ini,hal ini juga secara linier diikui oleh besarnya rasa khawatir para orang tua terhadap anak anaknya atas banyaknya kasus Bullying serta persekusi yang mulai menjalar di dunia pendidikan.

” sudah banyak korbannya,dan saatnya kita harus lawan segala aksi Bullying dan persekusi,apapun aplikasi bentuk kejahatannya,terutama dalam dunia pendidikan,hal ini selaras juga dengan Himbauan Ibunda Khofifah Indar Parawansa,the next Gubenur Jawa Timur 2024 – 2029 yang juga mengecam segala aksi Bullying serta persekusi,” lanjut Heru MAKI.

Deklarasi Anti Bullying ini juga mendapatkan dukungan serta atensi dari banyak Kepala Sekolah SMA/SMK se Jawa Timur yang tersebar di 38 Kota/Kabupaten.

” yang aneh dan jujur,saya sangat kecewa adalah sangat minimnya keikut sertaan dan peran serta pengurus OSIS SMA/SMK di Jember,padahal seminggu sebelum pelaksanaan,saya sendiri sudah mengingatkan Kacabdin Dindik Jatim Jember,Pak Sugeng berkenaan dengan keikut sertaan ,tetapi ternyata belum mendapatkan atensi maksimal serta terkesan disepelekan oleh jajaran Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur di Jember,” ungkap Heru MAKI.

Secepatnya MAKI Jatim secara kelembagaan akan meminta Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur untuk mengevaluasi kinerja keberadaan Kacabdin Jember atas minimnya atensi dalam kegiatan yang sifatnya sangat positif dalam Deklarasi Anti Bullying.

” saya sudah sampaikan dengan jelas,lugas dan tegas kepada Kadindik Jatim atas dugaan kesengajaan Kacabdin Jember untuk tidak memberikan himbauan kepada jajaran Kepala sekolah SMA dan SMK Negeri atau swasta dalam mengikuti deklarasi Anti Bullying,hal itu juga sudah saya sampaikan dalam WA pribadi saya ke PJ Gubernur Jawa Timur,terakhir tegas saya sampaikan,copot dan ganti saja sekalian Kacabdin Jember,” tegas Heru MAKI.

Dalam waktu dekat juga,MAKI Jember dalam asistensi MAKI Jatim,akan berkirim surat permohonan Klarifikasi terkait Laporan Pertanggung jawaban pengunaan dana BPOPP yang bersumber dari APBD 1 Jawa Timur kepada Kacabdin Jember serta mengkaji untuk Jember

 

 

(syAhrOni)