BANJARMASIN – MEDIAINFOPOL.COM

Kasus pencurian mobil Honda Jazz di parkiran Mitra Plaza terungkap. Ternyata pelakunya teman dekat korban sendiri.

Kasus ini terjadi pada Jumat (26/4) dini hari di Jalan Pangeran Antasari, Banjarmasin Tengah.
Pelakunya Nyohansen alias Hansen (37). Dia dijemput polisi dari rumahnya di Jalan Trans Kalimantan, Handil Bakti, Barito Kuala pada Rabu (1/5) pagi.

Korban berinisial WRN (42) warga Pelaihari, Tanah Laut. Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin, Kompol Thomas Afrian mengatakan, setelah pemeriksaan saksi-saksi, akhirnya kasus ini terungkap.

“Korban heran melihat mobilnya hilang, padahal sebelum ditinggalkan sudah dikunci. Setelah kami lidik, mobil itu ditemukan di bawah Jembatan Kembar Pangeran,” kata Thomas didampingi Kasi Humas Polresta Banjarmasin Ipda Sunarmo dan Kanit Unit Ranmor Ipda Herjunadi, Kamis (2/5).

Modusnya, sebelumnya Hansen meminjam mobil tersebut. Kunci mobil lalu diduplikasi ke tukang kunci. Kelar membuat kunci duplikat, mobilnya dikembalikan kepada korban.

“Aksinya berlangsung mulai 7 Maret 2024. Dia mencari-cari momen yang tepat untuk membawa kabur mobil korban. Hingga terjadilah pada Jumat itu,” tambah Thomas.

Mobil warna merah dengan nopol DA 1407 IF itu berhasil dilacak tim gabungan Resmob Polda Kalsel, Opsnal Jatanras dan Unit Ranmor Satreskrim Polresta Banjarmasin.

Thomas mengungkap, Hansen adalah penjahat kamburan. Residivis kasus pencurian kendaraan bermotor. Barus bebas dari penjara pada 2019 lalu. “Modusnya sama dengan kasus pencurian sebelumnya,” ujarnya.

“Kecurigaan muncul saat kami mempelajari pola kasus ini. Mengarah ke dia. Setelah dilidik, benar Hansen pelakunya,” sambungnya.

Dalam interogasi, pelaku mengaku beraksi di bawah pengaruh narkotika. Setelah mencuri, ia kebingungan menyembunyikannya. Lalu ia tinggalkan begitu saja di bawah jembatan antara Jalan S Parman dan Jalan Hasan Basri tersebut. Pelat nomornya dilepas, kunci duplikat dan baju yang dikenakannya juga dibuang ke sungai,” bebernya.

Namun, Hansen lupa membuang topinya. Topi yang dikenali oleh para saksi mata.

Untuk menggandakan kunci tersebut, Hansen membayar seorang tukang reparasi kunci sebanyak Rp650 ribu. Saya mengenal korban sudah lama. Kami cukup dekat,” akunya.

Soal motif, Hansen mengaku hanya ingin memiliki mobil tersebut. “Kunci itu sudah duplikasi sebulan sebelumnya,” tambahnya.

(Herman Soetiady)