Lubuklinggau//mediainfopol.com/Pemimpin seperti gubernur, bupati atau walikota, merupakan faktor penting dalam kehidupan bermasyaraat dan bernegara. Maksudnya, seorang pemimpin itu haruslah, sederhana, jujur, baik, cerdas dan amanah  niscaya rakyatnya akan makmur.

Implementasi sifat-sifat kepemimpinan dalam praktek kepemimpinan nasional tersebut mencakup butir-butir sebagai berikut: 1) Integritas; 2) Pengetahuan; 3) Keberanian; 4) Inisiatif; 5) Kebijaksanaan; 6) Keadilan; 7) Dapat dipercaya; 8) Sikap tidak mementingkan diri sendiri.

Seorang pemimpin yang amanah kan berusaha sekuat tenaga untuk menyejahterakan rakyatnya, walaupun sumber daya alamnya terbatas seperti pada ayat ayat alquran tentang amanah.

Sebaliknya pemimpin yang khianat sibuk memperkaya diri sendiri dan keluarga serta kolega-koleganya, dan membiarkan rakyatnya tak berdaya.

Rasulullah SAW mengingatkan, sifat amanah akan menarik keberkahan, sedangkan sifat khianat akan mendorong kefakiran,” papar Didin yang juga pimpinan Pesantren Mahasiswa dan Sarjana Ulil Albab, Bogor.

Yang pertama, pemimpin dalam Islam harus memiliki sifat Siddiq (benar), Amanah (dapat dipercaya), Tabligh (menyampaikan), dan Fathonah (cerdas). Sifat itu berkaca pada empat sifat baik yang dimiliki Rasulullah dalam memimpin umatnya. Yang kedua yakni pemimpin harus memiliki visi yang jelas.

Apakah kriteria tersebut sesuai atau tidak sesuai dengan kriteria dalam al-Qur`an. Menurut Ketua Tuha Peut, kriteria yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin adalah beragama Islam, kedaerahan, berkompetensi (kemampuan) dari segi ilmu, berintegritas (kepribadian) dari segi sifat-sifatnya dan cara merangkul masyarakat

Cerdas dan cermat dalam memilih menjadi aspek penting yang wajib dimiliki oleh setiap warga negara. Masyarakat sebagai pionir demokrasi diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran politik sebagai pemilih untuk menggunakan hak pilihnya. 

TIGA PRINSIP DASAR KEPEMIMPINAN MENURUT Ki Hajar Dewantara.

Ing ngarsa sung tulada. Artinya, di depan memberi teladan. Pemimpin harus menjadi contoh bagi anak buahnya.

Ing madya mangun karsa. Artinya di tengah membangun kehendak atau niat.

Tut wuri handayani. Artinya, dari belakang memberikan dorongan.

Mahasiswa Hukum Tata Negara (HTN) Sekolah Tinggi Agama IsIam Bumi Silampari(STAI.BS) Kota lubuklinggau. Ferry Isrop(

M.Harus ak)