Banyuwangi, mediainfopol.com

Mirisnya sebuah pelaksanaan Proyek tambal sulam jalan nasional Banyuwangi Situbondo yang terletak di Jl. Silogiri Ketapang kecamatan Kalipuro terlaksana pada saat hujan lebat. Rabu (20/03/2024).

Peristiwa miris tersebut terpantau ketika Tim IWB bersama beberapa wartawan melintasi jalan tersebut.

Mengetahui proses pelaksanaan tambal sulam yang dilakukan secara diluar teknis maka tim IWB dan media berhenti dan melakukan pengambilan gambar serta wawancara terhadap oknum petugas yang menyembunyikan namanya hanya mengaku sebagai pengawas.

“Saya pengawasnya, tidak usah di video (Tidak berkenan di wawancara), jika ingin mengetahui tentang teknisnya langsung menghubungi pihak PPTK nya saja pak Ahmad namanya,” tutur laki-laki yang mengaku sebagai pengawas saat dialokasi

Namun setelah pihak PU atas nama Ahmad di hubungi melalui telepon seluler dan pesan WhatsApp tidak menanggapi.

Sementara itu Abi Ketua tim IWB menjelaskan Secara kualitas. “Ketika proses tambal sulam tersebut dilakukan pada saat Hujan deras, atau pasca hujan deras, tentu saja lobang yang hendak ditambal itu ada air yang menggenang, nah jika tanpa menunggu keringnya atau tidak dilakukan pembersihan terlebih dahulu yang jelas akan mengurangi kerekatan.

Jika dalam hal tersebut pelaksana di lapangan masih melakukan pelaksanaan penambalan, Secara kualitas tidak boleh, semestinya dilakukan saat matahari cerah bukan malah datang hujan, secara ilmu tehnis juga pasti pendapatnya sama dengan kami.

Logikanya saja bagaimana bisa ketemu aspal panas sedangkan ada air hujan, bisa dipastikan daya rekatnya tidak maksimal.

Kami rasa jika ada bentuk pelanggaran kwalitas tidak mungkin mendapatkan kwalitas yang baik. Jangan ada pembiaran dalam pelaksanaan kegiatan itu, pihak terkait harus lebih teliti dan memberikan warning arah teknis yang baik supaya menghasilkan yang bagus pula.

Namun disisi lain ketika kami perhatikan, sepertinya tidak ada teguran dari konsultan pengawas ataupun pihak terkait, yakni dalam hal ini jangan sampai ada pembiaran.” Pungkasnya Abi

(timred mip)

You missed

Kalapas Banyuwangi Ikuti Penanaman Bibit Pohon Kelapa Serentak di SAE Ngajum, Untuk Mendukung Program Ketahanan Pangan Nasional, MALANG – Mediainfopol.com Dalam rangka mendukung program ketahanan pangan nasional, Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) menggelar penanaman bibit pohon kelapa secara serentak di seluruh Indonesia, Kegaiatan tersebut dilaksanakan secara terpusat di Nusakambangan. Rabo (10/9/2025) Kantor Wilayah (Kanwil) Ditjen Pemasyarakatan Jawa Timur memusatkan kegiatan penanamannya di lahan Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Malang di Ngajum, Kabupaten Malang. Kepala Lapas Kelas IIA Banyuwangi, I Wayan Nurasta Wibawa turut hadir dalam kegiatan di SAE Ngajum tersebut sebagai bentuk nyata dukungan dan komitmen untuk menyukseskan program ketahanan pangan yang dicanangkan oleh Presiden dalam Asta Cita Presiden, serta 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan. Kegiatan penanaman dipimpin secara langsung oleh Kepala Kanwil Ditjen Pas Jawa Timur, Kadiyono, didampingi oleh seluruh Kepala UPT Pemasyarakatan dan Imigrasi se-Jawa Timur. Kehadiran jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) setempat juga turut memeriahkan dan menguatkan dukungan terhadap agenda strategis nasional ini. Dalam sambutannya, Kepala Kanwil Ditjen Pas Jatim mengungkapkan bahwa total terdapat 10.000 bibit kelapa yang ditanam serentak di seluruh UPT wilayah Jawa Timur. “Rinciannya, yang ditanam di SAE Ngajum ini berjumlah 3.331 pohon. Sedangkan 6.669 bibit lainnya tersebar pada seluruh UPT Pemasyarakatan dan Imigrasi di Jawa Timur,” jelas Kadiyono. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya bernilai simbolis semata, melainkan menjadi bukti nyata komitmen Kanwil Jatim dalam menjaga kelestarian lingkungan sekaligus mendukung program nasional ketahanan pangan. “Penanaman pohon kelapa ini adalah wujud komitmen kita bersama untuk mewariskan lingkungan yang lebih baik bagi generasi mendatang. Selain memberi manfaat ekologis, pohon kelapa juga memiliki nilai ekonomi yang dapat mendukung kesejahteraan masyarakat,” tegasnya. Sementara itu, usai mengikuti kegiatan pusat di Ngajum, Kalapas Banyuwangi menyatakan kesiapannya untuk segera mengimplementasikan hal serupa di wilayah kerjanya. Dijelaskannya, bibit kelapa yang telah dialokasikan akan ditanam secara bertahap di lahan SAE yang berada di Kelurahan Pakis, Banyuwangi. “Keikutsertaan kami dalam kegiatan serentak ini merupakan bentuk kesungguhan Lapas Banyuwangi untuk berkontribusi aktif. Kami berharap, dengan penanaman yang akan kita lakukan di SAE Pakis, Lapas Banyuwangi mampu memberikan kontribusi nyata dan mewujudkan keberhasilan program ketahanan pangan yang dicanangkan oleh pemerintah,” pungkas Wayan. (siswanto)