Musi Rawas//mediainfopol.com/ Insiden dugaan pengancaman yang dilakukan oleh anak Kades Bingin Jungut, Kecamatan Muara Kelingi, Kabupaten Musi Rawas, yang mau membunuh wartawan Suaralinggau.Com yang berinisial A, setelah
konfirmasi ke bapaknya selaku Kades Bingin Jungut, ternyata adanya dugaan pungli yang dilakukan Kades Bingin Jungut tersebut.

Dugaan pungli itu diduga dilakukan pada Juli hingga Desember 2021 dilakukan pemotongan gaji sebesar Rp 1 juta terhadap 17 orang perangkat desa Bingin Jungut.

Selanjutnya, pada Januari hingga Maret 2022 kembali dilakukan pemotongan terhadap 17 orang perangkat desa, kali ini nominalnya Rp 2 juta.

Kemudian, kegiatan Pembangunan Jalan Usaha Tani (Jalan Usaha Tani Ke Persawahan) dengan besaran dana Rp. 181.087.600 Dana Desa (DD) Tahun Anggaran 2022, diduga pada pelaksanaan pekerjaan telah terjadinya pengurangan volume fisik dan volume pekerjaan.

Pasalnya, hasil pekerjaan menunjukkan tidak sesuaian besaran anggaran dengan volume kegiatan yang di hasilkan, selain dari itu hasil pekerjaan saat ini sudah mengalami kerusakan berat membuktikan hasil pekerjaan tidak berkwalitas dan adanya kecurangan pengurangan volume fisik dan volume pekerjaan.

Selanjutnya, kegiatan penyelenggaraan Desa Siaga Kesehatan, Pembangunan Pos jaga 1 unit dengan besaran dana Rp. 20.000.000 Dana Desa (DD) Tahun Anggaran 2022, diduga pada pelaksanaan pekerjaan telah terjadinya pengurangan volume fisik dan volume pekerjaan.

Kemudian, kegiatan Rehabilitasi atau Peningkatan Jembatan Desa, yakni rehap jembatan gantung dusun 3 dan 4 desa bingin jungut pasca banjir dengan besaran dana Rp. 137.870.000 Dana Desa (DD) Tahun Anggaran 2023.

Sampai berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan resmi dari Kades Bingin Jungut atas dugaan pungli dan pengurangan volume fiski pengerjaan tersebut.

Sebelumnya, aksi tidak terpuji diduga dilakukan oleh anak Kepala Desa (Kades) Bingun Jungut, Kecamatan Muara Kelingi, Kabupaten Musi Rawas.

Bagaimana tidak, ketika dikonfirmasi oleh awak media dari suaralinggau terkait penggunaan uang anggaran negara yang dilakukan pada 2021, 2022 dan 2023, oknum Kades itu bukannya menjawab, malah anaknya yang menjapri wartawan via whatsapp menantang dan mengajak saling bunuh.

Tentu saja, hal itu membuat awak media yang konfirmasi tadi merasa takut dan khawatir atas ancaman dari anak kades tersebut.

“Q Andot anak Kades bingin”

“Nga ke bingin bae kuma ku Uma ku pingir jln lintas kite betemu namek kendak nga ku nurut Galek dindo”

Selanjutnya dijawab oleh wartawan tersebut.

“Siap trimakasih ancaman kamu”

Lalu dijawab lagi oleh anak oknum kades tersebut dengan tantangan dan lantang.

“Q nunggu yek”

Namun dijawab lagi oleh anak kades teresebut dengan ancaman kembali.

“Awas ku tau betemu dgn nga ape nga ape ku yang mati”. ancam nya dengan Bahasa Daera Bingin Jungut.

Dukungan terhadap wartawan untuk malporkan permaslaahan ini diberikan oleh BBJ Group melalui Ketua PPD Herdianto yang kerap disapa Herman.

Selanjutnya, Herman menjelaskan pada awak media Linggau Berita.com. Kalau memang ada penyimpangan dana untuk pembangunan fisik dari kucuran Dana Desa (DD) 3 tahun anggaran yang telah berjalan, sebaiknya aparat penegak hukum (APH) dapat melakukan penyelidikan terhadap Kades Bingin Jungut.

“Sekiranya ada penyimpanan dana untuk pembangunan fisik di Desa Bingin Jungut melalui Dana Desa tiga tahun berurutan – turut, agar aparat penegak hukum dapat melakukan penyelidikan dan memanggil Kades Bingin Jungut tersebut,” jelas Herman.

Ia menyampaikan, apa yang dilakukan oleh Kades Bingin Jungut dan anaknya tersebut telah melampaui kewajaran.

“Harusnya kalau wartawan konfirmasi, tinggal dijawab. Bukannya diancam,” ungkapnya.
(M.Harus ak)

By Man

You missed

Kalapas Banyuwangi Ikuti Penanaman Bibit Pohon Kelapa Serentak di SAE Ngajum, Untuk Mendukung Program Ketahanan Pangan Nasional, MALANG – Mediainfopol.com Dalam rangka mendukung program ketahanan pangan nasional, Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) menggelar penanaman bibit pohon kelapa secara serentak di seluruh Indonesia, Kegaiatan tersebut dilaksanakan secara terpusat di Nusakambangan. Rabo (10/9/2025) Kantor Wilayah (Kanwil) Ditjen Pemasyarakatan Jawa Timur memusatkan kegiatan penanamannya di lahan Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Malang di Ngajum, Kabupaten Malang. Kepala Lapas Kelas IIA Banyuwangi, I Wayan Nurasta Wibawa turut hadir dalam kegiatan di SAE Ngajum tersebut sebagai bentuk nyata dukungan dan komitmen untuk menyukseskan program ketahanan pangan yang dicanangkan oleh Presiden dalam Asta Cita Presiden, serta 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan. Kegiatan penanaman dipimpin secara langsung oleh Kepala Kanwil Ditjen Pas Jawa Timur, Kadiyono, didampingi oleh seluruh Kepala UPT Pemasyarakatan dan Imigrasi se-Jawa Timur. Kehadiran jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) setempat juga turut memeriahkan dan menguatkan dukungan terhadap agenda strategis nasional ini. Dalam sambutannya, Kepala Kanwil Ditjen Pas Jatim mengungkapkan bahwa total terdapat 10.000 bibit kelapa yang ditanam serentak di seluruh UPT wilayah Jawa Timur. “Rinciannya, yang ditanam di SAE Ngajum ini berjumlah 3.331 pohon. Sedangkan 6.669 bibit lainnya tersebar pada seluruh UPT Pemasyarakatan dan Imigrasi di Jawa Timur,” jelas Kadiyono. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya bernilai simbolis semata, melainkan menjadi bukti nyata komitmen Kanwil Jatim dalam menjaga kelestarian lingkungan sekaligus mendukung program nasional ketahanan pangan. “Penanaman pohon kelapa ini adalah wujud komitmen kita bersama untuk mewariskan lingkungan yang lebih baik bagi generasi mendatang. Selain memberi manfaat ekologis, pohon kelapa juga memiliki nilai ekonomi yang dapat mendukung kesejahteraan masyarakat,” tegasnya. Sementara itu, usai mengikuti kegiatan pusat di Ngajum, Kalapas Banyuwangi menyatakan kesiapannya untuk segera mengimplementasikan hal serupa di wilayah kerjanya. Dijelaskannya, bibit kelapa yang telah dialokasikan akan ditanam secara bertahap di lahan SAE yang berada di Kelurahan Pakis, Banyuwangi. “Keikutsertaan kami dalam kegiatan serentak ini merupakan bentuk kesungguhan Lapas Banyuwangi untuk berkontribusi aktif. Kami berharap, dengan penanaman yang akan kita lakukan di SAE Pakis, Lapas Banyuwangi mampu memberikan kontribusi nyata dan mewujudkan keberhasilan program ketahanan pangan yang dicanangkan oleh pemerintah,” pungkas Wayan. (siswanto)