Bangkalan.Mediainfopol.com – Kelompok Kerja Guru (KKG) Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) dan K3S Kordinator Wilayah (Korwil) bidang pendidikan Kecamatan Labang menggelar lomba olahraga tradisional, lomba sepak bola mini,lomba lari jarak menengah dan lomba lari cepat.

Ketua KKG PJOK Kecamatan Labang, Nurholis.M.Pd mengatakan, lomba diikuti siswa-siswi peserta berasal dari SD Labang, bertempat di Lapangan sepak bola Desa Morkepek, Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan, Selasa- Kamis (19-21/12/2023) kemarin.

Acara diawali dengan Upacara Pembukaan yang diikuti oleh seluruh lembaga SD/SDI se- kecamatan Labang.Bertindak sebagai Pembina upacara adalah Korwil bidang.Pendidikan Kecamatan.Labang,Nurholis M.Pd.Adapun tujuan kegiatan ini adalah untuk mengisi kegiatan akhir semester 1 dan sekaligus membina bakat bakat siswa agar tereksplore dg baik dan tepat,demi meningkatkan mutu pendidikan di Kecamatan Labang.

“Lomba olahraga tradisional kali ini khusus tingkat kecamatan Labang, karena memang program KKG PJOK Labang. Kita sudah lama membuat program ini, bahkan jauh sebelum.” kata Nurholis kepada media ini.

Menurut Nurholis, olahraga tradisional merupakan perwujudan pembelajaran. Artinya informasi pembajaran di kelas itu diimplementasikan dalam bentuk lomba. Selain itu, juga menumbuhkan bibit atlet olahraga tradisional yang baru.

“Mereka ini calon-calon atlit olahraga tradisional kabupaten Labang, sehingga dari sejak dini sudah diajarkan, dan mereka akan lebih pandai nantinya,” jelasnya.

Nurholis menjelaskan, olahraga tradisional yang diperlombakan antara lain lomba sepak bola mini putri, dan lari jarak menengah serta lari jarak cepat putra/putri.

Sedangkan pemenang lomba mendapatkan hadiah piala, piagam dan uang pembinaan.

“Saat ini kita gelar khusus SD, mudah-mudahan kita melaksanakan ketingkat kabupaten nantinya,” terangnya.

Maka dari itu, Nurholis berharap event ini tidak hanya satu kali, namun menjadi penyemangat dan motivasi bagi pecinta olahraga tradisional untuk lebih maju meningkatkan prestasi.

“Atlet olahraga tradisional ini harus diberi pemahaman sejak dini dan inilah proses dari kami,” tandasnya.
(Wie)