Bojonegoro | mediainfopol – Hari ini Senin (11/09/2023) Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau (DBHCT) di cairkan serentak di perusahaan rokok di wilayah Bojonegoro, di perusahaan rokok kecamatan kapas ada 224 penerima BLT,

Anis Yuliati, S.Kom Ketua Pengurus Cabang Rokok Tembakau Makanan Minuman – Serikat Pekerja Seluruh Indonesia PC RTMM-SPSI) Kabupaten Bojonegoro mengaku sangat senang dan bersedih dengan cairnya BLT tersebut.

“Alhamdulillah ya, dengan cairnya dana tersebut yang lintas wilayah atau yang KTP luar Bojonegoro jujur saya sangat senang sekali bisa cair, Karena perjuangan PUK, PC dan PD berhasil,
Namun perlu di ketahui yang mencairkan BLT itu adalah provinsi, tapi saya juga sedih karena apa, temen-temen yang KTP Bojonegoro nilai uang yang yg di terima tidak sama dengan KTP luar Bojonegoro, Bahkan ada lagi yang memang benar-benar tidak dapat, itu yang membuat saya sedih” terang neng Anis

Lebih lanjut Neng Anis menjelaskan kalau ada sebagian pekerja rokok yang kecewa dengan perbedaan jumlah bantuan yang di terima tersebut, pasalnya perusahaan rokok berada di wilayah Bojonegoro tapi dana yang di terima lebih sedikit.

“Pencairan untuk yang ber KTP Bojonegoro itu kemarin tahun 2022, gelombang pertama itu cair senilai 900ribu rupiah, kemudian ada dana P, itu di berikan pada pekerjaan lain senilai 600 ribu rupiah, perlu di garis bawahi Lo ya, antara penerima 900 dan 600 itu bukan orang yang sama,
sedangkan di lintas wilayah untuk KTP non Bojonegoro dapatnya 1,5 juta rupiah, antara senang dan tidak senang, antara sedih dan bagaimana ya,
  saya melihat teman-teman yang tidak dapat dengan sejumlah itu pasti akan timbul rasa kecewa, kecewanya kepada siapa ya jelasnya kecewanya pada pimpinan daerah, bukan pimpinan organisasi, tapi kecewanya dengan kepala daerah, kenapa Bojonegoro seperti ini tidak seperti kabupaten-kabupaten lain, lanjut mantan penyanyi tersebut.

Neng Anis juga menjelaskan, menurutnya BLT tahun 2023 di daerah lain sudah di cairkan.

“Kabupaten lain yang 2003 loh ada yang sudah cair, ini kok malah Bojonegoro masih mandek di perbub atau apa itu, terus bagaimana solusinya, mungkin kita akan melakukan demo atau bagaimana nanti kita tunggu saja” pungkas neng anis.

(wio/mip.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *