BLitar – Mediainfopol.com
Polres Blitar Kota bersama Polres Jajaran Rayon IV dan Brimob Kediri mengikuti simulasi sistem pengamanan kota (SispamKota) untuk menguji kesiapan personel Kepolisian dalam melakukan pengamanan Pemilihan Umum Tahun 2024.
Simulasi melibatkan berbagai pihak meliputi TNI, Polres Rayon IV (Polres Blitar Polres Blitar Kota, Polres Tulungagung, Polres Trenggalek, Polres Kediri, Polres Kedirii Kota, Polres Jombang, Polres Nganjuk), KPU Kab. Blitar Dishub, Linmas, Satpol PP dan Bawaslu Kab. Blitar dengan total 787 Personil.
Simulasi Kegiatan Sispamkota diadakan di halaman pemerintah Kabupaten Blitar, pada simulasi ini dilatihkan skenario tahapan aman, rawan sampai timbul kerusuhan yang menggagu Kamtibmas, rabu (7/9/2023).
Aksi unjuk rasa masyarakat berakhir dengan kericuhan. Bahkan juga sempat diwarnai aksi penjarahan dan penyandraan oleh kelompok masyarakat yang tidak bertanggungjawab. Namun dengan kesigapan aparat gabungan, situasi gangguan kamtibmas yang terjadi dapat terkendalikan. Hingga situasi keamanan kembali kondusif dan massa membubarkan diri.
Kapolres Blitar Kota AKBP Danang Setiyo P.S S.H S.I.K menuturkan, simulasi pengamanan Pemilu ini untuk memastikan personel Polri yang bersinergi dengan TNI dan stakeholder telah siap mengawal rangkaian kegiatan di tahun Politik.
“Tadi diperagakan berbagai permasalahan dan penanganannya harapannya semua bisa mengerti bagaimana potensi permasalahan dan penyelesaiannya dalam rangka mengawal rangkaian pemilu 2024,” ujar Kapolres Blitar Kota, AKBP Danang Setio
Lanjutnya, pihaknya telah memetakan potensi kerawanan yang ada di Wilayah Hukum Polres Blitar Kota, sehingga akan memudahkan tugas-tugas Polri dalam pengamanan pemilu nantinya.
Simulasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada seluruh Polres di wilayah Rayon 4 Polda Jatim mengenai potensi teror dan cara penanganannya dalam Pemilu 2024 mendatang.
Selain itu, simulasi ini juga melibatkan KPU dan Bawaslu Kabupaten dan Kota Blitar. Diharapkan bahwa melalui simulasi gabungan ini, semua pihak dapat memahami potensi teror dan kerusuhan yang mungkin terjadi saat Pemilu 2024 mendatang.
(rls, red)